-
Apartemen kini menjadi salah satu pilihan hunian yang memiliki daya tarik tinggi. Hal ini karena apartemen memiliki berbagai hal yang tidak dimiliki rumah pada umumnya. Salah satunya adalah lokasi yang strategis. Keterbatasan tanah kini membuat hunian semakin sulit dicari. Terlebih jika Anda menginginkan hunian yang memiliki lokasi strategis.
Rumah di lokasi yang strategis akan dibanderol dengan harga yang sangat mahal karena langka dan sulit didapatkan. Hal ini membuat apartemen menjadi salah satu solusi hunian yang lebih mudah didapatkan terlebih jika ingin hunian yang memiliki lokasi strategis. Apalagi apartemen juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat Anda merasa aman dan nyaman tinggal di hunian tersebut.
Dalam memilih apartemen, sebaiknya Anda tidak hanya mempertimbangkan jarak yang dekat saja. Anda harus memperhatikan pula fasilitas yang akan Anda dapatkan nantinya. Lalu, fasilitas apa saja yang harus ada di apartemen? Berikut beberapa diantaranya!
Fasilitas keamanan
Apa gunanya tempat tinggal jika tidak aman untuk ditinggali bukan? Fasilitas pertama yang harus ada adalah fasilitas keamanan. Fasilitas keamanan tidak hanya berasal dari pengamanan yang dilakukan oleh penjaga keamanan dan ketersediaan kamera CCTV saja.
Selain itu, Anda juga harus mengamati adakah fasilitas keamanan lain yang membuat Anda tidak terancam karena hal bahaya yang tidak terduga. Apa yang dimaksud dengan bahaya yang tidak terduga? Bahaya yang tidak terduga salah satunya adalah bencana alam.
Apa yang akan kita lakukan jika terjadi bencana alam seperti gempa terjadi? Apartemen harus memiliki ruang terbuka yang cukup untuk berkumpul saat gempa melanda dan memiliki jalur keluar darurat yang mudah ditemukan. Pastikan apartemen juga memiliki alat pemadam kebakaran di setiap sudut untuk mengantisipasi kebakaran yang mungkin terjadi karena berbagai macam alasan.
Tentunya akan lebih baik jika apartemen juga memiliki sensor asap dan sirene pengingat tanda bahaya sehingga tinggal di dalamnya terjamin akan keamanan dan disediakan SOP yang harus dilakukan jika hal yang tidak diinginkan terjadi.
Sarana bermain anak
Bagi Anda yang sudah memiliki momongan, tinggal di apartemen tentunya akan membosankan bagi anak karena luas area bermain menjadi terbatas, terutama karena kebanyakan apartemen tidak menyediakan halaman luas layaknya rumah biasa.
Hal ini membuat fasilitas bermain anak sangat diperlukan. Fasilitas tersebut dapat berupa taman bermain baik indoor maupun outdoor yang dapat digunakan anak-anak yang tinggal di kawasan apartemen dapat mengekspresikan diri mereka dengan baik dan tidak bosan tinggal di area apartemen tersebut.
Sarana olahraga
Fasilitas ketiga yang harus ada adalah sarana olahraga. Akan sangat disayangkan jika kita tidak bisa melakukan kegiatan olahraga karena ruang yang terbatas sementara pusat kebugaran berada jauh dari tempat tinggal Anda.
Apartemen yang baik tentunya perlu memberikan fasilitas kebugaran baik outdoor maupun indoor untuk memenuhi kebutuhan para penghuninya. Hal ini dapat memudahkan penghuni untuk melakukan kegiatan olahraga dan menjadi nilai plus bag apartemen tersebut.
Sarana umum
Selain sarana kebugaran, apartemen sebaiknya juga dekat dengan sarana umu lainnya. Sarana umum yang sebaiknya ada adalah layanan ATM. ATM menjadi hal yang sangat penting dan memudahkan kita saat akan melakukan penarikan tunai.
Selain itu, pusat perbelanjaan juga diperlukan agar penghuni dapat membeli kebutuhannya sehari-hari dengan mudah dan dekat rumah. Oleh sebab itu, tidak sedikit apartemen yang dibangun bersebelahan atau bahkan terhubung dengan mall atau pusat perbelanjaan. Satu lagi sarana umum yang sebaiknya ada adalah klinik kesehatan dan semacamnya. Hal ini membuat penghuni dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan.
Kebersihan
Fasilitas terakhir adalah fasilitas kebersihan. Fasilitas kebersihan harus ada di apartemen. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan saat menghuninya karena tidak pernah tahu seperti apa para tetangga kita dan seberapa rajin mereka menjaga kebersihan. Keberadaan fasilitas kebersihan akan membuat kita nyaman menghuni apartemen yang kita pilih bukan?
Itu tadi hal yang harus ada di apartemen. Anda harus pintar-pintar memilih agar Anda tidak salah menentukan pilihan. Pilih yang sesuai dengan budget dan nyaman ditinggali.
-
Siapa bilang mendaki gunung hanya bisa dilakukan orang dewasa yang sudah ahli? Nah, kegiatan mendaki gunung ternyata mulai populer sebagai tujuan wisata keluarga di akhir pekan.
Bahkan, banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya yang masih kecil untuk mendaki gunung. Tujuan aktivitas ini adalah untuk memperkenalkan alam sejak dini kepada si kecil. Dengan begitu, mereka akan lebih mencintai dan menjaga alam ketika sudah dewasa.
Apabila Anda memutuskan untuk traveling ke pegunungan bersama keluarga di akhir pekan ini, berikut ada beberapa yang sebaiknya Anda persiapkan sebelum berangkat.
Sepatu yang aman dan nyaman
Anda dan keluarga akan melewati jalur yang terjal dan berbatu, bukan jalanan aspal yang mulus. Jadi, menggunakan sepatu yang aman dan nyaman sangat diperlukan. Anda mungkin bisa menggunakan sepatu gunung yang sering digunakan para pendaki.
Sedangkan untuk anak-anak, pakaikan mereka sepatu yang tertutup, bukan sepatu sandal. Hal ini untuk menghindari agar kaki mereka tidak mudah cedera atau terkena gigitan serangga di tengah mendaki. Usahakan mencari sandal gunung dan sepatu anak yang anti-selip dan melindungi area pergelangan kaki.
Topi, kacamata, dan masker
Untuk melindungi keluarga dari terik sinar matahari, jangan lupa gunakan topi dan kacamata. Selain itu, jalanan yang berdebu juga bisa menyebabkan iritasi mata dan terhirup oleh anak. Jadi, kacamata dan masker akan sangat bermanfaat untuk melindungi dari debu.
Tabir surya
Walaupun anak senang berjalan di bawah terik sinar matahari, namun jangan sampai Anda membiarkan kulit mereka sampai terbakar. Kegiatan mendaki akan berlangsung dalam waktu yang lama. Maka dari itu, bawa tabir surya agar bisa digunakan sebelum maupun di tengah mendaki.
Obat anti-nyamuk dan serangga
Di daerah pegunungan pasti sangat banyak nyamuk dan berbagai jenis serangga. Sebelum berangkat, pastikan Anda sekeluarga sudah mengoleskan obat anti-nyamuk dan anti-serangga di bagian-bagian tubuh yang terbuka seperti lengan dan kaki.
Pertolongan pertama (P3K)
Jalanan yang tidak mulus sangat rentan membuat seseorang terjatuh, apalagi anak-anak yang terlalu semangat mendaki tanpa melihat jalan yang dipijaknya. Maka dari itu, persiapkanlah pertolongan pertama seperti obat merah, plester luka, obat bakar, dan lain-lain. Jika memang anggota keluarga Anda ada yang memiliki penyakit khusus, maka jangan lupa membawa obat yang memang telah diresepkan untuknya.
Perlengkapan mendaki
Jika Anda akan mendaki gunung yang lumayan tinggi secara serius, maka Anda perlu mempersiapkan perlengkapan mendaki dengan lengkap. Di dalam tas carrier (tas gunung) Anda, jangan lupa masukkan senter, korek api, kompas, sarung tangan, dan tongkat gunung.
Jika Anda berniat menginap, maka jangan lupa bawa sleeping bag, selimut, matras, tenda, dan peralatan masak. Selain itu, semakin tinggi gunung yang didaki, maka akan sangat tinggi kemungkinan akan hujan, sehingga sangat penting untuk membawa jas hujan dan pakaian ganti.
Perbekalan makanan dan minuman yang cukup
Di daerah pegunungan Anda mungkin akan sulit menemukan pedagang. Jadi, persiapan sendiri bekal dari rumah. Anak-anak yang kelelahan pasti akan rewel untuk meminta minum.
Bawa air minum yang cukup bagi seluruh anggota keluarga. Untuk makanan, sebaiknya bawa saja camilan ringan seperti roti gandum untuk mengganjal rasa lapar atau makanan favorit anak Anda. Jangan terlalu banyak membawa snack ataupun makanan manis yang akan memberatkan bawaan Anda.
Pilihlah wilayah pegunungan dengan tingkat kesulitan minim sebagai pembelajaran bagi anak-anak. Setelah mereka terbiasa, Anda mungkin bisa mengajak mereka untuk menantang medan yang lebih tinggi lagi di lain kesempatan. Jangan lupa untuk selalu mempelajari medan pendakian dan rute perjalanan terlebih dahulu. Selain itu, pilihlah waktu liburan ketika cuaca sedang cerah dan tidak hujan agar lebih memudahkan pendakian.
Mendaki gunung ataupun traveling di daerah pegunungan ternyata bisa menjadi momen yang sangat berharga ketika dihabiskan bersama keluarga. Mulai dari mendaki perbukitan hingga menelusuri sungai bisa menjadi kegiatan seru untuk mengakrabkan keluarga. Nah, jangan sampai kegiatan wisata di pegunungan Anda terganggu karena tidak mempersiapkan kebutuhan di atas terlebih dahulu, ya?!
-
Anda pasti pernah bertemu satu atau dua anak yang sering berpindah-berpindah sekolah. Alasannya pun bisa berbagai macam. Ada yang karena mengikuti orang tua yang selalu berpindah-pindah pekerjaan.
Ada juga yang karena alasan pribadi anak sendiri yang sedikit bermasalah. Nah, tahukah Anda jika berpindah-pindah sekolah ternyata dapat memberikan dampak buruk terhadap pendidikan dan kehidupan anak. Berikut adalah beberapa dampak yang dialami mereka, seperti:
Kesulitan bersosialisasi di lingkungan sekolah
Ketika berpindah sekolah, maka anak harus berpisah dengan teman lama. Lalu, ia akan masuk ke lingkungan baru dimana dia harus berkenalan kembali dengan orang-orang yang bisa dibilang masih asing baginya.
Hal ini akan semakin berat bagi sang anak apabila ia sudah merasa sangat dekat dengan teman di sekolah lamanya. Ia harus memaksakan diri agar bisa beradaptasi, walaupun lingkungan sosial sekolah yang baru berbeda dengan lingkungan sekolah lamanya.
Mungkin hal ini akan wajar jika terjadi sekali. Tetapi, bayangkan jika ia harus berpisah dan berkenalan secara berulang-ulang kali akibat terlalu sering berpindah-pindah sekolah. Hal ini bisa membuatnya kehilangan rasa percaya diri.
Seseorang yang berada di lingkungan baru biasanya akan merasa lemah, kecil, dan bukan bagian dari lingkungan baru tersebut. Jika ia gagal untuk beradaptasi, maka kemungkinan besar ia akan dikucilkan di lingkungan sekolah barunya karena dianggap tidak bisa berbaur.
Padahal, hubungan pertemanan yang dimulai dari teman sekelas biasanya sangat berpengaruh dalam mengembangkan kepercayaan anak sejak kecil. Apabila ia mudah bergaul dan merasa diterima oleh lingkungan terdekatnya, maka ia akan lebih terbuka dan merasa lebih percaya diri.
Lebih mudah depresi
Berdasarkan studi para ahli, 60% anak yang sering berpindah-pindah sekolah selama rentan waktu pendidikan wajibnya sangat rentan mengalami gangguan mental. Gangguan yang dialami bisa dalam bentuk halusinasi.
Mereka akan sering mendengar suara-suara tidak nyata di dalam pikirannya dan mudah merasa ketakutan setiap waktu. Emosi dan psikis menjadi tidak stabil. Jika hal ini dibiarkan saja, maka bisa sangat membahayakan kesehatan anak ketika mereka sudah dewasa.
Kesulitan mengikuti pelajaran
Permasalahan akademis pasti akan sangat mudah dialami. Hal ini terjadi ketika sekolah lama menerapkan kurikulum dan metode pembelajaran yang berbeda dengan sekolah yang baru. Misalnya di sekolah lama ia baru saja belajar penambahan angka, di sekolah baru ia sudah harus bisa perkalian.
Ketika sampai di materi yang tidak ia kuasai, anak akan mengalami kesulitan mengejar ketertinggalan. Apalagi ketika guru memiliki cara mengajar yang berbeda, anak harus beradaptasi dengan sistem kelas yang baru tersebut. Jika anak tidak mampu beradaptasi, maka bisa jadi nilainya akan turun.
Permasalahan akademis juga bisa diakibatkan oleh permasalahan psikis dan sosial anak. Berada di lingkungan baru membuat anak mudah tertekan sehingga mereka menjadi kurang konsentrasi dalam pelajaran. Perasaan tidak nyaman dengan lingkungan barunya juga bisa membuatnya menjadi tidak semangat untuk mengejar nilai akademiknya.
Kesulitan menjalin hubungan antara sekolah dan anak
Terlalu seringnya anak pindah sekolah juga menyebabkan kesulitan administrasi pihak sekolah. Pihak sekolah harus menunggu dalam periode waktu tertentu agar nilai anak bisa ditransfer dari sekolah lama ke sekolah baru. Belum lagi, guru membutuhkan waktu untuk mempelajari kemampuan anak sebelum bisa memberikan pengajaran yang sesuai, serta menempatkannya dalam pembagian kelompok yang tepat.
Memang berpindah sekolah benar dapat memberikan dampak buruk seperti yang disebutkan di atas. Namun terkadang, berpindah sekolah justru jadi pilihan terbaik pada kondisi tertentu. Sebagai contoh, apabila anak menderita di sekolah akibat pembulian, maka ia sebaiknya memang dipindahkan.
Meskipun demikian, orang tua harus mengecek apakah sekolah yang baru memiliki lingkungan yang mendukung psikis anak. Misalnya, terapis dan guru pembimbing yang akan memberikan bimbingan secara fisik, atau teman-teman kelas yang mau menerimanya dengan baik. Lingkungan baru yang lebih baik justru nantinya akan membantu anak bisa kembali normal secara sosial.
Jadi, sebelum berpindah sekolah, pertimbangkanlah kondisi dan pilihan anak. Apakah ia siap untuk berpindah sekolah? Apakah ia butuh dipindahkan sekolahnya? Orang tua yang bijak adalah orang tua yang memahami kebutuhan fisik dan mental anaknya baik di rumah maupun di sekolah.